Salah satu talenta adikku yang menurutku keren adalah “ Dia punya bakat menggambar”
Zaman waktu kecil dulu adikku sangat suka bola. Dia suka membaca tabloid-tabloid sepak bola. Setiap pagi pun, saat sarapan sebelum berangkat sekolah, dia selalu merebut remot TV untuk menonton berita bola. Aku sering agak kesal, karena sebenarnya aku lebih suka menonton kartun Rudy The Chalk Zone atau Jimmy neutron setiap jam 6 pagi. Tapi karena remot di kuasai adikku ya sudah lah.
Dia sangat mengidolakan banyak pemain sepak bola. Dia sampai hafal banyak nama pemain sepak bola, termasuk asal negara dan klub sepak bolanya. Karena dia begitu sangat mengidolakan pemain sepak bola, dia mulai menggambar karikatur idolanya. Dia menggambar idolanya dengan badan yang kecil namun kepalanya besar. Gambarannya sangat banyak sekali dan cukup mepresentasikan idolanya. Semakin lama gambaran adikku semakin bagus, dia sangat suka menggambar di waktu kosong. Adikku memang tidak terlalu suka menuangkan isi pikirannya lewat tulisan namun dia lebih suka menuangkan isi pikirannya lewat lukisan. Sekarang apa yang dia pikirkan dapat dia tuangkan dalam lukisan yang abstrak.
Salah satu lukisan yang aku suka adalah yang gambar jam pasir. Jujur saat melihat lukisan itu aku merasa sedih. Waktu itu kejam. Waktu akan selalu berjalan. Manusia akan menua. Dan Lama kita hidup di Bumi akan semakin berkurang sesuai dengan ukuran jam pasir yang telah ditetapkan Tuhan untuk kita. Saat ini kami memiliki orangtua usia lanjut, dan semampu kami anak-anaknya ingin membahagiakan orang tua kami.
Aku suka konsepnya, ada jam pasir, burung gagak yang bertengger, ranting-ranting yang melilit, setiap goresan dan arsirannya bagus sekali. Tapi aku sedikit takut dengan tengkorak dan tulang belulangnya.