Sabtu, 22 Juli 2023

Si Tongat




Salah satu yang aku kagumi dari adek awak walaupun dia sangat sering menjengkelkan, usil dan pengen kutowel-towel kepalanya adalah

“ Dia termasuk ke golongan manusia yang rendah hati”

Zaman saat dia tinggal di cancar NTT, kalau lagi nongkrong di warung, jika ditanya apa profesinya dia lebih sering menjawab “ saya bantu-bantu keluarga di sini, jaga toko kecil-kecilan”. Tapi emang penampilannya sangat mendukung, Kemana mana dia berkendara naik sepeda, pakai kaos, celana pendek, dan tidak lupa pakai topi yang kayak tukang becak. Alasan dia melakukan itu agar bisa akrab ,berbaur dengan warga sekitar dan menganalisa karakter mereka.
Sewaktu aku memeriksa berkas-berkasnya, jujur aku agak kaget
Y: Makkk ternyata kau Cum Laude ya, zaman kuliah menang lomba-lomba, ini juara 1, juara 2. Makkk Nilai Toeflmu pun tinggi kali
D: Jangan Kau sepele samaku yaaa
Y : Kenapa gak kau posting di medsos dulu. Pegang sertipikat pakai medalimu itu, kan keren kali anak
D : Ahh malas kali aku, banyaknya yang lebih pintar

Hal lain yang kukagumi dari adek awak yang tukang lawak ini adalah

“Rasa kemanusiannya yang tinggi dan kemauan belajarnya”

Dia sering cerita zaman masih PTT di NTT, dengan segala keterbatasan fasilitas dia begitu berusaha belajar. Dan Puji Tuhan Ia memiliki senior yang baik yang mau mengajarinya. Sebagai contohnya di RS tempat dia bekerja tidak ada fasilitas untuk cek kadar elektrolit darah seperti natrium jadi dia belajar melihat dan menganalisa defisiensi natriun dari hasil EKG.
Dia cerita kalau di UGD biasanya dia sibuk sekali. Kadang hanya ada 1 dokter dan 1 perawat saja di UGD. Jadi pekerjaannya cukup berat karena banyak pasien. Ia cerita dia selalu berusaha semaksimal mungkin untuk menyelamatkan orang-orang yang gawat darurat. Penampilan tidak ia pedulikan lagi, pakaiannya sudah acak adut.
Ada satu pasien jika sudah sampai di UGD dia selalu mencari adikku. Karena entah sudah berapa kali mengalami serangan jantung, hampir meninggal selalu diselamatkan oleh adikku,
Kata temannya, ketika ia melihat orang yang gawat darurat matanya langsung berbinar-binar ingin menyelamatkan orang tersebut, dia begitu cekatan dan dengan cepat memberikan pertolongan.

Hal yang kukagumi dari adek awak yang kayak oppa-oppa Korea , eehh salah yang kayak oppa-oppa Karo ini adalah

“ Rasa belaskasihan dan kemanusiaannya yang tinggi”

Zaman waktu di NTT dia buka praktek. Dia sangat sering kasihan melihat pasien-pasien yang kurang mampu. Ada pasien yang datang bilang “ Dok saya hanya punya uang 15rb boleh kah saya berobat?”. Karena kasihan dia jawab “ ya sudah sini berobatlah”. Ternyata informasi 15rb boleh berobat sudah tersebar kemana mana jadi banyak orang yang berobat ke dia. Tapi karena pendapatan tidak mampu menutupi biaya operasional prakteknya pun bangkrut dan tutup.

Wakakakkkwkwk Kasihan juga boleh tongat, tapi ingat juga keberlangsungan selanjutnya.

Apakah Hal Mistis Itu Nyata?

  Drama korea Revenat menceritakan tentang Goo San Young (Kim Tae Ri) yang menerima sebuah peninggalan relik ikat rambut merah dari almarhum...