Sabtu, 22 Juli 2023

Di Balik Sepeda Motor Tua itu



Ada sebuah kisah, hiduplah sepasang suami istri. Pasangan ini berprofesi sebagai guru. Mereka memiliki 5 orang anak. Rentang usia anak mereka cukup unik. Ketika anak pertama masuk kuliah, maka anak ke dua masuk SMA. Ketika anak kedua masuk SMA maka anak ketiga masuk SMP. Ketika anak ketiga masuk SMP maka anak keempat masuk SD. Ketika anak keempat masuk SD maka anak kelima masuk TK. Cukup unik bukan?
Pasangan suami istri tersebut adalah ayah dan ibuku
Kita lanjut ke cerita judul sesungguhnya
“ Di Balik Sepeda Motor Tua Itu”
Dari penghasilan mengajar saja tentu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan 5 orang anak. Karena itu ayahku harus berladang untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Jarak antara rumah dan ladang jika ditempuh dengan sepeda motor lebih kurang satu sampai dua jam. Ayahku menempuhnya dengan sepeda motor Honda butut kesayangannya. Sepeda motor Honda butut itu sudah renta, jadi maklumlah sering rusak.
Sore menjelang malam, Ibuku duduk di depan jendela. Saat itu hujan cukup deras. Ibuku menatap hujan dengan wajah yang sangat khawatir. Ayahku belum pulang dari ladang. Seharusnya Ayahku sudah tiba sekitar 3 jam yang lalu. Bayangkan saat itu belum ada handphone. Jadi tidak tahu ayahku sudah sampai di mana dan bagaimana keadaannya. Hanya doa yang dapat diucapkan ibuku.
Di balik rintik hujan itu, aku melihat sesorot cahaya dan suara khas sepeda motor Honda butut ayahku. Ibuku langsung berlari membuka pintu dan menyambut ayahku. Ayahku basah kuyup. wajahnya mengekspresikan kelelahan dan kedinginan yang harus ia tahan.
Sepeda motor Honda butut itu rusak lagi, sehingga ayahku berjalan di tengah hujan mencari bengkel sepeda motor dan ia pun datang terlambat. Kejadian itu tidak hanya sekali terjadi.
Di malam tahun baru, biasanya keluarga kami ada doa bersama. Saat itu adalah giliran doa kakak ketigaku. Isi doanya
“Tuhan, Kiranya Tuhan memberikan sepeda motor yang baru untuk ayahku”.
Saat itu juga ibuku berpikir “ Hemmm dari mana bisa mendapatkan sepeda motor yang baru, uang saja pas-pasan untuk memenuhi kebutuhan, itu adalah hal yang sangat mustahil”
Tapi tidak lama setelah itu, ketika ibuku sedang beberes di belakang rumah, tetanggaku datang menghampirinya. Tetanggaku mengatakan bahwa ibuku menang undian hadiah sepeda motor dari sebuah bank. Alamat rumah kami yang terdaftar di bank tidak lengkap dan kami juga tidak memiliki telepon rumah sehingga pihak bank kesusahan mencari keberadaan ibuku. Pihak bank meminta ibuku untuk segera mengambil hadiah sepeda motor baru itu. Ibuku terperanjat, dia begitu terharu.
Sambil menangis karena terharu, Ibuku langsung menemui kakak ketigaku dan mengatakan bahwa ibuku menang undian hadiah sepeda motor baru. Kakakku langsung menangis. Mereka langsung berdoa mengucap syukur.
Yey, Ayahku dapat sepeda motor baru.
Terkadang ayahku terbangun dari tidurnya, Ia lalu mengintip memeriksa apakah benar-benar ada sepeda motor baru di rumah. Ia takut merasa itu hanya mimpi. Karena Ia merasa mustahil.
Namun apa yang mustahil bagimu, itu sangat mungkin bagi-Nya.

 

Apakah Hal Mistis Itu Nyata?

  Drama korea Revenat menceritakan tentang Goo San Young (Kim Tae Ri) yang menerima sebuah peninggalan relik ikat rambut merah dari almarhum...